COBIT

 

COBIT


COBIT dikenal sebagai standard defacto untuk kerangka kerja tata kelola IT Governance dan semua yang berkaitan. COBIT terus berevolusi sejak awal muncul pada tahun 1996 hingga versi terbaru yang diluncurkan pada tahun 2019 lalu. Pada setiap versi, kerangka kerja ini melakukan perubahan beberapa paradigma.

Beberapa COBIT yang akan dibahas yakni COBIT 4.1, COBIT 5, dan COBIT 2019.

COBIT 4.1 adalah model standar pengelolaan IT yang telah mendapatkan pengakuan global dan dikembangkan oleh Information Technology Governance Institue (ITGI) dari informasi System Audit and Control Association (ISACA)

COBIT 5 adalah evolusi dari COBIT 4.1 yang ditambah dengan Val IT 2.0 dan Risk IT. COBIT 5 termasuk kerangka bisnis untuk tata kelola dan manajemen perusahaan IT, sekumpulan alat yang mendukung para manajer untuk menjembatani jarak (gap) antara kebutuhan yang dikendalikan (control requirments), masalah teknis (technical issues) dan resiko bisnis (business risk).

COBIT 2019 adalah kerangka kerja yang menyediakan prinsip, praktik, alat, dan model yang diterima secara global untuk meningkatkan kepercayaan dan nilai dari IT perusahaan. Tata kelola yang efektif atas informasi dan teknologi sangat penting untuk kesuksesan bisnis, bersifat end-to-end, melingkupi pembagian peran dan tanggung jawab serta implementasi praktik terbaik. Cobit 2019 adalah evolusi dari versi sebelumnya, COBIT 5.

 

Perbedaan COBIT 4.1 dengan COBIT 5

1. Prinsip baru dalam tata Kelola IT untuk organisasi, Governance of Enterprise IT (GEIT).

2. COBIT 5 memberi penekanan lebih pada Enabler. Pada COBIT 4.1 sebenarnya sudah ada akan tetapi tidak disebutkan dengan enabler, sementara COBIT 5 dijelaskan dengan spesifik bahwa terdapat 7 enabler dalam implementasinya.

3. COBIT 5 mendefinisikan model referensi proses yang baru dengan tambahan domain governance dan beberapa proses baru ataupun modifikasi proses lama serta mencakup aktifitas organisasi secara end-to-end.

 

Perbedaan COBIT 5 dengan COBIT 2019

1. Pada COBIT 2019 prinsip lama diperbarui. Terdapat dua sistem klasifikasi besar dimana prinsip COBIT 5 dikategorikan ke dalam governance system dengan dua prinsip tambahan baru. Klasifikasi baru, lainnya ialah kerangka kerja tata kelola. Prinsip baru pada kerangka kerja COBIT 2019 menunujukkan bahwa COBIT tidak ingin menjadi kerangka kerja kaku dan statis yang “memaksa” organisasi untuk mengikutinya apa adanya.

2. Pada COBIT 5 terdapat 7 enabler yang perlu diperhatikan agar dapat mencapai obyektif tata kelola yaitu penciptaan nilai (value creation) dari TI. Pada COBIT 2019 ini, ketujuh enabler tersebut disebut sebagai komponen tata Kelola.

3. Beberapa obyektif baru pada COBIT 2019 yang belum ada prosesnya pada COBIT 5 adalah sebagai berikut:

·       APO14- Managed Data.

·       BAI01- Managed Programs (pada COBIT 5 digabung dengan manage projects)

·       BAI11- Managed Projects (pada COBIT 5 digabung dengan manage programs)

·       MEA04- Managed Assurance

 

Referensi:

https://www.slideshare.net/furqanalfadhli/perbedaan-cobit-41-dan-cobit-5

https://itgid.org/cobit-2019-vs-cobit-5/

https://accounting.binus.ac.id/2020/12/20/cobit-2019/

Komentar